Friday, April 20, 2012

Tertawa

(oleh. TanadiSan)
(pic.net)
Sebuah riset menarik menyatakan bahwa anak kecil dan bayi tertawa setiap harinya secara rata-rata sebanyak 300 kali. Tetapi orang dewasa - yang berumur 30, 40, 50 tahun - secara rata-rata hanya tertawa 15 kali sehari.
Jadi kita mengalami penurunan dari bayi yang 300 kali menjadi 15 kali sehari dalam perjalan hidup kita. Ada apa dengan kehidupan kita ?

Kalau kita renungkan ternyata ada perubahan menyolok yang berbeda sejak dari masa kanak-kanak kita. Kreativitas dan keberanian berpikir di luar kotak, kebiasaan dan kemauan untuk bergembira, rasa ingin tahu yang besar, selalu mempertanyakan apa saja di dalam hidup kita, perlahan-lahan mulai pudar dalam diri kita. Karena tekanan dan lingkungan dan kebiasaan hidup.
Kita telah kehilangan kemampuan kita untuk hidup sehat karena kita kehilangan kemampuan tertawa. Dan terlalu banyaknya kesedihan, kemurungan, kekecewaan dalam hidup kita. 

Ada hal menarik, kalau anda lihat ada 5 orang di ujung sana, yang 4 orang tertawa dan 1 yang menangis, siapa yang akan anda perhatikan ? Ternyata orang yang menangislah yang akan anda perhatikan. 

Koran, dan telivisi lebih suka mengabarkan tentang penembakan, kebakaran, pembunuhan, dari pada orang yang bergembira, karena kegembiraan tidak mudah dijual. Berita yang menakutkan menyedihkan membawa kita lebih banyak lagi dalam emosi negatip.

Ada riset orang sakit terminal (akan meninggal dalam waktu pendek), dan dari 40 orang, yang 20 setiap hari disuruh menonton Filem dan TV yang lucu2 minimal 2 jam sehari, sedangkan 20 yang lain biasa saja. Semua diberi obat dan terapi yang sama. Hasilnya menakjubkan, mereka yang tertawa setiap hari ternyata hidupnya jauh lebih panjang daripada yang tidak diberi terapi tertawa.

Tertawa juga melepaskan ensim dan hormon yang berguna untuk kesehatan tubuh, menekan hormon2 jelek, dan melatih otot yang berguna untuk kesehatan. Tertawa juga membawa dampak positip pada pergaulan, membuat orang menyukai anda, dan membawa kesan positip pada gurat muka anda.

Maka belajarlah menjadi seperti kanak-kanak lagi. Supaya kita berani untuk tertawa terpingkal-pingkal terhadap hal yang lucu ataupun sedikit lucu saja. Ini akan berguna untuk anda sendiri. Salam Tertawa.

*Tanadi Santoso

No comments:

Post a Comment